Lamaaa banget ini blog gak terurus..mumpung masih terhitung awal tahun 2015, kali ini saya mau bercerita. Bisa dibilang fiktif :)
Ada seorang gadis beranjak dewasa sedang menunggu hari spesialnya diakhir tahun kemarin. Ya, hari spesial karna hanya terjadi sekali ditiap tahunnya, hari ulang tahunnya. Tapi, sebulan sebelum hari itu tiba, ada sesuatu terjadi begitu mendadak. Tidak ada tanda-tanda dan tidak pernah terbayangkan olehnya.
Malam hari, bukan, mungkin masih senja, Gadis tiba-tiba tersedak dan pergi ke kamar mandi. Dia terbatuk dan meludah di kamar mandi. Tanpa sengaja dia melihat darah berlendir di kamar mandi dan menggumam, "Darah siapa sih nih gak disiram". Beberapa detik kemudian Gadis terbatuk lagi, ternyata darah berlendir yang tadi dilihatnya keluar bersamaan dengan batuknya. Masih tidak percaya, Gadis memaksa batuk walau sebenarnya tidak ingin. Kali ini tangannya sengaja diletakkan di depan mulutnya. Dan ternyata benar pemilik drah itu adalah dia sendiri. Kaget dan panik dirasakannya, tp Gadis tetap berpikir postif, tidak akan terjadi apa-apa, lagipula darah yg keluar hanya sedikit, mungkin hanya iritasi.
Keesokan harinya, Gadis terbangun dari tidurnya karna tersedak, terasa ada yg mendorong tenggorokannya dan memaksa untuk keluar. Kebetulan disebelah tempat tidurnya ada plastik bening entah bekas kemasan apa, dia pun segera mengambilnya. Dua sampai tiga kali terbatuk, kantong plastik itu pun sudah terisi cairan encer berbuih merah terang, ya agak berbeda dengan yang semalam. Dengan panik dia mengelap bibirnya dengan tissue, dan tak terasa air matanya menetes, mungkin dia takut, ya takut melihat banyaknya darah segar yang kini ada di kantong plastik bening itu.
Kedua orang tua Gadis pun akhirnya mengetahuinya, dan segera membawanya untuk periksa ke dokter hari itu juga. Setelah diperiksa, dokter hanya memberi obat batuk dan anti pendarahan secukupnya. Tapi, dokter menyarankan untuk melakukan tes lab untuk mengetahui penyebab dari hemoptisis yang dideritanya.
Dengan resep obat dari dokter, selama beberapa hari hemoptisis Gadis samasekali tidak muncul, dia dapat beraktifitas seperti biasa dan melupakan cairan merah menakutkan itu. Sampai obat habis, Gadis sama sekali tidak merasakan apapun, ya dia merasa sehat!
Selang dua hari kemudian, tiba-tiba malam hari dia kembali tersedak, terasa ada yang mendorong kerongkongannya. Saat sampai di kamar mandi..blam!! Cairan merah segar itu kembali keluar dan lebih banyak dari sebelumnya. Kali ini menetes pula lewat hidung. Tenggorokan terasa panas, terdengar suara gemuruh dari balik dada, mungkin disitu letak sepasang paru-paru. Ya menetes! Semua menetes bersamaan, antara air mata, cairan lewat hidung dan mulut, entah sudah berapa banyak yg keluar. Mulai malam ini batuk kembali menjadi menakutkan bagi Gadis.
Esok hari, Gadis masih melakukan aktifitasnya seperti biasa. Pergi bekerja dengan tanpa merasa sesuatu pun yang aneh. Mengerjakan perkejaan seperti biasa, dan memesan makan siang juga seperti biasa. Kali ini dia menambah pesanan segelas jus jambu segar. Tiba jam makan siang, semua menyantap makanan masing-masing, dan ditutup dengan jus buah segar. Jam makan siang berakhir, semua kembali beraktifitas, namun jus buah Gadis masih tersisa. Gadis kembali mersakan ada sesuatu yang mendorong tenggorokannya, dia bergegas ke toilet. Dan.. blam!! Kejadian semalam terjadi lagi, benar-benar persis. Wastafel menjadi merah, semua menetes, suara gemuruh dan lainnya. Gadis berharap tidak ada yang tau apa yang terjadi di toilet. Dia pun kembali ke meja kerjanya dan membuang jus yang masih tersisa.
Keesokan harinya, Gadis memutuskan untuk tidak pergi bekerja, dia mengikuti saran dokter untuk melakukan tes lab. Hasil lab baru bisa diambil sehari berikutnya.
Saat hasil lab diambil, ternyata hasilnya positif. Dokter memfonis positif terkena infeksi paru-paru yang disebabkan okeh virus & bakteri. Walaupun ada sedikit perbedaan dari hasil lab yang ditemukan dengan gejala semestinya. Bahkan, dokter pun ada yang berselisih paham dengan penanganan penyakit ini. Tapi, pengobatan tetap harus dilkukan supaya tidak bertambah buruk. Pengobatan yang memakan waktu yang panjang dari pengobatan pada umumnya. Dan jenis obat yang juga lebih banyak dari pada umumnya.
Terkejut, takut, kecewa, sedih, tak percaya, pasrah, dan entah apalagi yg dirasakan oleh Gadis saat mengetahui paru-parunya terganggu dan harus menjalani pengobatan yang cukup lama. Dan mulai saat itu, hari-harinya tak pernah terlewatkan tanpa butiran-butiran besar yang menyatu dan bekerja di dalam tubuhnya.
Takut, ya rasa takut mulai menyelimuti hari-harinya. Takut untuk batuk, takut lupa minum obat, takut membayangkan dampak terburuk, takut bersosialisasi dengan orang lain, karna organ tubuhnya ada yang terganggu, dan takut menjadi penyebab terganggunya organ tubuh orang lain. Sedikit perubahan mulai terjadi pada Gadis, terlihat lebih diam, banyak melamun, dan kadang sensitif.
Hari demi hari berlalu, obat selalu menemaninya sampai dokter mengatakan untuk berhenti meminumnya. Beberapa kali kontrol telah dia lakukan setiap kali obatnya habis. Lalu kembali menjalani hari dengan obat-obatan itu, dan kontrol lagi. Begitulah seterusnya sampai dokter atau mungkin Tuhan mengatakan cukup.
Inilah kejutan akhir tahun menjelang hari ulang tahun Gadis.
Ada seorang gadis beranjak dewasa sedang menunggu hari spesialnya diakhir tahun kemarin. Ya, hari spesial karna hanya terjadi sekali ditiap tahunnya, hari ulang tahunnya. Tapi, sebulan sebelum hari itu tiba, ada sesuatu terjadi begitu mendadak. Tidak ada tanda-tanda dan tidak pernah terbayangkan olehnya.
Malam hari, bukan, mungkin masih senja, Gadis tiba-tiba tersedak dan pergi ke kamar mandi. Dia terbatuk dan meludah di kamar mandi. Tanpa sengaja dia melihat darah berlendir di kamar mandi dan menggumam, "Darah siapa sih nih gak disiram". Beberapa detik kemudian Gadis terbatuk lagi, ternyata darah berlendir yang tadi dilihatnya keluar bersamaan dengan batuknya. Masih tidak percaya, Gadis memaksa batuk walau sebenarnya tidak ingin. Kali ini tangannya sengaja diletakkan di depan mulutnya. Dan ternyata benar pemilik drah itu adalah dia sendiri. Kaget dan panik dirasakannya, tp Gadis tetap berpikir postif, tidak akan terjadi apa-apa, lagipula darah yg keluar hanya sedikit, mungkin hanya iritasi.
Keesokan harinya, Gadis terbangun dari tidurnya karna tersedak, terasa ada yg mendorong tenggorokannya dan memaksa untuk keluar. Kebetulan disebelah tempat tidurnya ada plastik bening entah bekas kemasan apa, dia pun segera mengambilnya. Dua sampai tiga kali terbatuk, kantong plastik itu pun sudah terisi cairan encer berbuih merah terang, ya agak berbeda dengan yang semalam. Dengan panik dia mengelap bibirnya dengan tissue, dan tak terasa air matanya menetes, mungkin dia takut, ya takut melihat banyaknya darah segar yang kini ada di kantong plastik bening itu.
Kedua orang tua Gadis pun akhirnya mengetahuinya, dan segera membawanya untuk periksa ke dokter hari itu juga. Setelah diperiksa, dokter hanya memberi obat batuk dan anti pendarahan secukupnya. Tapi, dokter menyarankan untuk melakukan tes lab untuk mengetahui penyebab dari hemoptisis yang dideritanya.
Dengan resep obat dari dokter, selama beberapa hari hemoptisis Gadis samasekali tidak muncul, dia dapat beraktifitas seperti biasa dan melupakan cairan merah menakutkan itu. Sampai obat habis, Gadis sama sekali tidak merasakan apapun, ya dia merasa sehat!
Selang dua hari kemudian, tiba-tiba malam hari dia kembali tersedak, terasa ada yang mendorong kerongkongannya. Saat sampai di kamar mandi..blam!! Cairan merah segar itu kembali keluar dan lebih banyak dari sebelumnya. Kali ini menetes pula lewat hidung. Tenggorokan terasa panas, terdengar suara gemuruh dari balik dada, mungkin disitu letak sepasang paru-paru. Ya menetes! Semua menetes bersamaan, antara air mata, cairan lewat hidung dan mulut, entah sudah berapa banyak yg keluar. Mulai malam ini batuk kembali menjadi menakutkan bagi Gadis.
Esok hari, Gadis masih melakukan aktifitasnya seperti biasa. Pergi bekerja dengan tanpa merasa sesuatu pun yang aneh. Mengerjakan perkejaan seperti biasa, dan memesan makan siang juga seperti biasa. Kali ini dia menambah pesanan segelas jus jambu segar. Tiba jam makan siang, semua menyantap makanan masing-masing, dan ditutup dengan jus buah segar. Jam makan siang berakhir, semua kembali beraktifitas, namun jus buah Gadis masih tersisa. Gadis kembali mersakan ada sesuatu yang mendorong tenggorokannya, dia bergegas ke toilet. Dan.. blam!! Kejadian semalam terjadi lagi, benar-benar persis. Wastafel menjadi merah, semua menetes, suara gemuruh dan lainnya. Gadis berharap tidak ada yang tau apa yang terjadi di toilet. Dia pun kembali ke meja kerjanya dan membuang jus yang masih tersisa.
Keesokan harinya, Gadis memutuskan untuk tidak pergi bekerja, dia mengikuti saran dokter untuk melakukan tes lab. Hasil lab baru bisa diambil sehari berikutnya.
Saat hasil lab diambil, ternyata hasilnya positif. Dokter memfonis positif terkena infeksi paru-paru yang disebabkan okeh virus & bakteri. Walaupun ada sedikit perbedaan dari hasil lab yang ditemukan dengan gejala semestinya. Bahkan, dokter pun ada yang berselisih paham dengan penanganan penyakit ini. Tapi, pengobatan tetap harus dilkukan supaya tidak bertambah buruk. Pengobatan yang memakan waktu yang panjang dari pengobatan pada umumnya. Dan jenis obat yang juga lebih banyak dari pada umumnya.
Terkejut, takut, kecewa, sedih, tak percaya, pasrah, dan entah apalagi yg dirasakan oleh Gadis saat mengetahui paru-parunya terganggu dan harus menjalani pengobatan yang cukup lama. Dan mulai saat itu, hari-harinya tak pernah terlewatkan tanpa butiran-butiran besar yang menyatu dan bekerja di dalam tubuhnya.
Takut, ya rasa takut mulai menyelimuti hari-harinya. Takut untuk batuk, takut lupa minum obat, takut membayangkan dampak terburuk, takut bersosialisasi dengan orang lain, karna organ tubuhnya ada yang terganggu, dan takut menjadi penyebab terganggunya organ tubuh orang lain. Sedikit perubahan mulai terjadi pada Gadis, terlihat lebih diam, banyak melamun, dan kadang sensitif.
Hari demi hari berlalu, obat selalu menemaninya sampai dokter mengatakan untuk berhenti meminumnya. Beberapa kali kontrol telah dia lakukan setiap kali obatnya habis. Lalu kembali menjalani hari dengan obat-obatan itu, dan kontrol lagi. Begitulah seterusnya sampai dokter atau mungkin Tuhan mengatakan cukup.
Inilah kejutan akhir tahun menjelang hari ulang tahun Gadis.