Sudah
pada taukah selain di Jogja, Solo, Cirebon dan Pekalongan juga ada yang namanya
Batik Tasik?
Yup, di kota
Tasikmalaya juga ada loh batik. Batik Tasik ini termasuk ke dalam Batik Priangan. Apa itu Batik Priangan?
Lambang Tasikmalaya |
Batik Priangan
adalah batik yang ada di daerah priangan (yaiyalaahhh..kalo di Solo namanya pasti batik Solo,hehe).
Kata
"Priangan" berasal dari kata "Parahyangan" yang berarti
“warga kahyangan” atau "tempat para dewa". Dengan demikian Priangan
memiliki arti simbolis, yakni tempat tinggal para dewa. Jawa Barat dengan
pesona panoramanya membuat banyak orang tersipu akan keindahan kota, suasana
maupun kearifan masyarakat Sunda. Priangan yang merujuk pada bumi Jawa Barat
hingga kini terus dipakai sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya Sunda.
Tasikmalaya
merupakan salah satu kota/kabupaten penghasil batik dari daerah Priangan. Kota
yang dijuluki sebagai "Kota Santri" ini ternyata tidak hanya menyimpan potensi
benda-benda kerajinan dan kain bordir saja loh, kota ini juga menghasilkan
batik dengan motif yang unik dan berbeda dengan batik khas dari daerah lain.
Sentra batik di
Tasikmalaya tersebar di Desa Sukapura (Kecamatan Sukaraja), Kecamatan
Indihiang, dan Kecamatan Cipedes .
Batik Tasikmalaya
yang merupakan bagian dari batik Priangan ini, secara umum menampilkan
warna-warna dan motif yang menunjukkan semangat kesederhanaan, apa adanya,
terbuka dan komunikatif serta pluralis dengan kesan cantik-molek, bahkan
sedikit genit yang selaras dengan citra umum orang sunda. ^_^ *_*
Kedekatan geografis
juga hubungan kekerabatan dan kepentingan perniagaan membuat beberapa motif
batik Tasikmalaya hampir serupa dengan motif batik sesama daerah Priangan
lainnya, seperti Garut dan Ciamis. Namun, batik Tasikmalaya cenderung lebih
efisien karena untuk kepentingan perdagangan, tapi untuk komposisi warna jauh
lebih berani dengan mengaplikasikan harmoni komplementer .
Batik Tasik ini
beda banget sama batik keraton, Motif batik Tasikmalaya dibuat tidak
berdasarkan status sosial calon pemakainya. Hal tersebut sesuai dengan sistem
sosial masyarakat Tasikmalaya yang menekankan pentingnya kesetaraan (egaliter).
Jadi Batik Tasik ini lebih luwes dan bisa dibilang modern, karena tidak ada pakem yang terlalu mengikat. Motif-motifnya juga menarik, hanya sayangnya Batik
Tasik sekarang ini belum banyak yang tau, bisa dibilang kurang populer. Huhuu :'( Padahal ini merupakan salah satu bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia!
Untuk itu, ayoooo kita
lestarikan budaya Indonesia..jangan sampai kebudayaan kita musnah satu per satu! >,<'
Sekarang saya ingin berbagi info mengenai motif batik Tasik secara mendalam, silahkan disimak :)
Secara umum, batik
Tasikmalaya terdiri atas tiga karakter utama, yaitu batik Sukapura (Sukaraja)
yang secara sepintas menyerupai batik Madura dengan motif yang berirama
kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun tata warnanya. Ciri khas lain dari
batik Sukapura ini adalah warna-warna tanah yang digunakan.
Kedua, batik sawoan yang didominasi warna cokelat seperti warna buah sawo, ditambah warna indigo dan cecak-cecak berwarna putih.
Ketiga, batik Tasik (Tasikan) yang memiliki komposisi warna yang lebih cerah dan kaya .
Kedua, batik sawoan yang didominasi warna cokelat seperti warna buah sawo, ditambah warna indigo dan cecak-cecak berwarna putih.
Ketiga, batik Tasik (Tasikan) yang memiliki komposisi warna yang lebih cerah dan kaya .
Merak Ngibing Tasikan |
Motif di atas di
sebut Merak Ngibing.
Dalam ornamen nusantara,
merak termasuk kedalam bangsa burung atau unggas yang mewakili dunia atas,
dunia roh dan dewa. Selain itu, merak juga melambangkan kesucian (Hamzuri,
2000) dan kebahagiaan (Herayati, 1999/2000). Sedangkan untuk motif Merak
Ngibing sendiri mengandung makna keindahan dan kepatutan. Namun ada juga yang
menyebutkan Merak Ngibing sebagai ekspresi kebahagian dan luapan kegembiraan
masyarakat sunda yang divisualisasikan dalam gambar/motif merak yang sedang
menari .
Ini hanya satu dari
motif batik Tasik, masih banyak lagi lho motif-motif lain yang menarik dan
unik. Tunggu artikel selanjutnya yaaaaa..... :)
referensi: The Dancing Peacock, Colours and Motif of Priangan Batik, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010
memang indonesia negara yang sangat kaya.. tinggal bagaimana kekayaan itu menjadi menjadi sumber kehidupan dan menghidukan kehidupan
BalasHapusbetul! :)
Hapus