Minggu, 24 Juni 2012

BATIK TASIK (part II)


Masih inget dengan Batik Tasik kan? pastinyaaaa...harus! Hahaha :D Ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu BATIK TASIK (part I). Di sini saya akan menjabarkan beberapa jenis motif-motif batik Tasik seperti yang sudah ada di artikel sebelumnya :)

Yuk mariiiii.... :D

Terang Bulan

Terang Bulan (Kukupu)


Terang Bulan adalah motif yang merepresentasi 'suasana' terang bulan dengan asosiasi bulan purnama. Motifnya 'terlihat' akibat  terkena cahaya terang bulan. Latarnya gelap (hitam) dan terdapat outline putih pada setiap bentuk motifnya yang menggambarkan cahaya bulan.


Motif Terang Bulan ini terdiri dari beberapa motif  lagi di dalamnya. Seperti, Terang Bulan Kukupu, yang berarti motif kupu-kupu dalam suasana terang bulan dan  Terang Bulan Merak yang juga berarti motif merak dalam suasana terang bulan. Namun, motif-motif ini lebih sering disebut dengan motif ‘Terang Bulan’ saja. 

Secara umum, motif Terang Bulan memiliki makna yang berkaitan dengan peristiwa bulan purnama. Bulan purnama adalah keadaan dimana bulan nampak bulat sempurna dari bumi. Pada saat itu, bumi terletak hampir segaris di antara matahari dan bulan, sehingga seluruh permukaan bulan yang diterangi matahari terlihat jelas dari arah bumi. Bulan purnama disini dimaknai dengan peristiwa suka-cita untuk merayakan kegembiraan bersama sebagai ungkapan rasa syukur. Selain itu, juga merupakan permohonan untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang semakin baik dengan terciptanya kerukunan, kedamaian serta kesejahteraan untuk seluruh umat manusia yang utuh seperti bulan purnama yang bulat sempurna.

Secara khusus, makna motif Terang Bulan tergantung  pada refleksi simbolik yang ditampilkan. Pada  Terang Bulan Kukupu, kupu-kupu memiliki makna keindahan/kecantikan/kemolekan juga kegembiraan. Maka dalam  motif terang bulan kukupu mengandung makna rasa syukur akan keindahan alam/kehidupan; kegembiraan dalam keberhasilan panen dengan harapan gemah ripah loh jinawi (subur makmur wibawa mukti). Pada motif Terang Bulan (Merak) memiliki makna yang hampir serupa. Merak merupakan simbol kecantikan/keindahan dan martabat serta kedamaian dan kemakmuran; dalam motif terang bulan ini mengandung makna ungkapan rasa syukur atau gembira dengan harapan kedamaian dan kemakmuran yang sempurna seperti bulan purnama. 

Terang Bulan (Merak)
Berikutnya adalah motif terang bulan (gurdha). Gurdha berasal dari kata garuda. Dalam motif ini garuda hanya digambarkan dalam bentuk sayap yang dalam bahasa Jawa disebut lar. Motif gurdha ini juga tidak terlepas dari kepercayaan masa lalu. Garuda merupakan tunggangan Batara Wisnu. Dewa ini dikenal sebagai Dewa Matahari. Karena garuda menjadi tunggangan Batara Wisnu, maka garuda juga dijadikan simbol kehidupan dan simbol kejantanan. Namun, dalam makna ornamen nusantara motif sayap umumnya sebagai lambang keluhuran. Untuk motif Terang Bulan (Gurdha), berarti motif garuda dalam suasana terang bulan yang mengandung makna hampir serupa dengan motif terang bulan lainnya, yaitu rasa syukur dan pengharapan akan kehidupan yang luhur (mulia).



Terang Bulan (Gurdha)


Sekar Jagat Tasikan

Motif Sekar Jagad  menggambarkan keanekaragaman dunia bunga dan tumbuhan juga hewan.  Motif ini melukiskan beberapa flora dan fauna di sekitar kita seperti melati, padi, kentang, kawung,  lancah, sayap gurdha dan lainnya. Setiap desain dibalut dengan cara tambalan atau patchwork dengan desain yang tidak simetris (asimetris). Motif ini terdapat di beberapa daerah, dengan interpretasi khas yang bervariasi. Batik motif Sekar Jagat yang dibuat Tasikmalaya banyak menggunakan warna merah muda dan coklat. Di batik Solo, Yogya, atau Cirebon, Pekalongan, Lasem dan batik pesisir lainnya, motif ini juga dikembangkan sesuai ciri khas mereka masing-masing. Motif Sekar Jagad mengandung makna kecantikan / keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.


Sekar Jagat Tasikan


Lepaan Hayam

Lepaan Hayam


Motif Lepaan Hayam merupakan motif ayam jantan. Pada umumnya, motif ayam jantan melambangkan kekuatan, keberanian  dan juga kesuburan. Sedangkan yang dimaksud dengan  lepaan adalah proses pengerjaan penutupan latar kain batik yang lebar dengan menggunakan malam batik.


Yak, sampai disini dulu yaa pembahasan mengenai motif batik Tasiknya, sedikit-sedikit aja dulu kalau kebanyakan nanti kekenyangan, hehe :D
Yang pasti masih banyak lagi motif-motif lainnya..silahkan ditunggu lagi kelanjutannya yaaa :))




referensi: The Dancing Peacock, Colours and Motif of Priangan Batik, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010

Kamis, 07 Juni 2012

BATIK TASIK (part I)

Sudah pada taukah selain di Jogja, Solo, Cirebon dan Pekalongan juga ada yang namanya Batik Tasik?  

Yup, di kota Tasikmalaya juga ada loh batik. Batik Tasik ini termasuk ke dalam Batik Priangan. Apa itu Batik Priangan?  



Lambang Tasikmalaya



Batik Priangan adalah batik yang ada di daerah priangan (yaiyalaahhh..kalo di Solo namanya pasti batik Solo,hehe).

Kata "Priangan" berasal dari kata "Parahyangan" yang berarti “warga kahyangan” atau "tempat para dewa". Dengan demikian Priangan memiliki arti simbolis, yakni tempat tinggal para dewa. Jawa Barat dengan pesona panoramanya membuat banyak orang tersipu akan keindahan kota, suasana maupun kearifan masyarakat Sunda. Priangan yang merujuk pada bumi Jawa Barat hingga kini terus dipakai sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya Sunda.
Tasikmalaya merupakan salah satu kota/kabupaten penghasil batik dari daerah Priangan. Kota yang dijuluki sebagai "Kota Santri" ini ternyata tidak hanya menyimpan potensi benda-benda kerajinan dan kain bordir saja loh, kota ini juga menghasilkan batik dengan motif yang unik dan berbeda dengan batik khas dari daerah lain.

Sentra batik di Tasikmalaya tersebar di Desa Sukapura (Kecamatan Sukaraja), Kecamatan Indihiang, dan Kecamatan Cipedes . 
Batik Tasikmalaya yang merupakan bagian dari batik Priangan ini, secara umum menampilkan warna-warna dan motif yang menunjukkan semangat kesederhanaan, apa adanya, terbuka dan komunikatif serta pluralis dengan kesan cantik-molek, bahkan sedikit genit yang selaras dengan citra umum orang sunda. ^_^  *_*

Kedekatan geografis juga hubungan kekerabatan dan kepentingan perniagaan membuat beberapa motif batik Tasikmalaya hampir serupa dengan motif batik sesama daerah Priangan lainnya, seperti Garut dan Ciamis. Namun, batik Tasikmalaya cenderung lebih efisien karena untuk kepentingan perdagangan, tapi untuk komposisi warna jauh lebih berani dengan mengaplikasikan harmoni komplementer . 

Batik Tasik ini beda banget sama batik keraton, Motif batik Tasikmalaya dibuat tidak berdasarkan status sosial calon pemakainya. Hal tersebut sesuai dengan sistem sosial masyarakat Tasikmalaya yang menekankan pentingnya kesetaraan (egaliter). Jadi Batik Tasik ini lebih luwes dan bisa dibilang modern, karena tidak ada pakem yang terlalu mengikat. Motif-motifnya juga menarik, hanya sayangnya Batik Tasik sekarang ini belum banyak yang tau, bisa dibilang kurang populer. Huhuu :'( Padahal ini merupakan salah satu  bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia!

Untuk itu, ayoooo kita lestarikan budaya Indonesia..jangan sampai kebudayaan kita musnah satu per satu! >,<'



Sekarang saya ingin berbagi info mengenai motif batik Tasik secara mendalam, silahkan disimak :)


Secara umum, batik Tasikmalaya terdiri atas tiga karakter utama, yaitu batik Sukapura (Sukaraja) yang secara sepintas menyerupai batik Madura dengan motif yang berirama kontras, baik dalam hal ukuran motif maupun tata warnanya. Ciri khas lain dari batik Sukapura ini adalah warna-warna tanah yang digunakan.
Kedua, batik sawoan yang didominasi warna cokelat seperti warna buah sawo, ditambah warna indigo dan cecak-cecak berwarna putih.
Ketiga, batik Tasik (Tasikan) yang memiliki komposisi warna yang lebih cerah dan kaya .



Merak Ngibing Tasikan
Motif di atas di sebut Merak Ngibing.
Dalam ornamen nusantara, merak termasuk kedalam bangsa burung atau unggas yang mewakili dunia atas, dunia roh dan dewa. Selain itu, merak juga melambangkan kesucian (Hamzuri, 2000) dan kebahagiaan (Herayati, 1999/2000). Sedangkan untuk motif Merak Ngibing sendiri mengandung makna keindahan dan kepatutan. Namun ada juga yang menyebutkan Merak Ngibing sebagai ekspresi kebahagian dan luapan kegembiraan masyarakat sunda yang divisualisasikan dalam gambar/motif merak yang sedang menari .

Ini hanya satu dari motif batik Tasik, masih banyak lagi lho motif-motif lain yang menarik dan unik. Tunggu artikel selanjutnya yaaaaa..... :)




referensi: The Dancing Peacock, Colours and Motif of Priangan Batik, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010