Rabu, 21 Maret 2012

EL-Toys

El-Toys adalah mainan anak yang terbuat dari kayu. Mainan ini terinspirasi dari seekor gajah. Gajah adalah hewan yang unik, satu-satunya hewan yang memiliki belalai. (coba sebutkan kalo ada hewan lain lagi yang punya belalai :D). Gajah yang ditampilkan dalam mainan ini adalah "gajah kurus".  (Ada yang baru tau kalau  gajah juga bisa kurus? hee ;))

Berawal dari sebuah hutan rindang yang hanya didiami oleh sekawanan gajah bernama hutan "subur". Tak lama kemudian, hutan ini dipenuhi oleh banyak hewan seperti kuda, jerapah, harimau dan lain-lain yang bertransmigrasi ke sana karena hutan tempat tinggal mereka sebelumnya terjadi kebakaran. Hal ini membuat kehidupan gajah-gajah terganggu. Mereka harus berbagi makanan dengan penghuni baru yang jumlahnya lebih banyak. Hal ini pula yang membuat gajah-gajah berubah jadi kurus! :D

Mainan ini mengambil tema fun, educate & safe. Melalui mainan ini diharapkan anak-anak akan mendapat pengetahuan lebih. Pesan yang ingin disampaikan melalui mainan ini adalah supaya anak-anak dapat meneladani seekor gajah yang kuat dan tangguh. Namun, sebesar dan sekuat apapun seekor gajah dapat berubah menjadi kurus dan lemah jika kekurangan makanan. Berangkat dari hal ini, maka diharapkan anak-anak selalu mau mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan minum susu supaya sehat dan kuat. :)

Mainan ini saya buat dan desain sendiri. Ini merupakan salah satu projek Desain Produk di kampus yang bertujuan sebagai pengenalan material kayu dan belajar mekanik sederhana selain dari belajar membangun sebuah konsep. Proses pembuatannya lumayan menyita waktu, selama berhari-hari terpaksa 'nongkrongin' bengkel (workshop bahasa kerennya :D) di kampus supaya cepat selesai. Mainan ini juga pernah dipamerkan dalam acara "Fun Forming Exhibition" pada tahun 2010 yang diselenggarakan di ITB, Bandung.

Yak, inilah dia si gajah kurus "El-Toys" ;D


El-Toys 

El-Toys & Packaging

Narasi

Fun Forming Exhibition at ITB, Bandung

Minggu, 18 Maret 2012

OFFICE SANDAL

Apa yang akan terjadi kalau Bos ngeliat kita mondar-mandir di kantor pakai sandal jepit? ngelabrak? ngomel? atau melotot? Mungkin nggak segitunya juga kali yaa.. :D
Dalam waktu-waktu tertentu biasanya kita diperbolehkan pakai sandal jepit seperti saat ke toilet dan/atau mushalla. Selebihnya, tetap harus menggunakan sepatu. Buat para wanita tentunya banyak yang menggunakan heels. Tau nggak sih terlalu lama memakai heels bisa berdampak buruk? 

Menggunakan sepatu/high heels seharian penuh (dari pagi sampai sore) ada banyak kemungkinan resiko yang harus dialami. Seperti, timbul penyakit atau jamur karena  sepatu yang tertutup dan tanpa kaos kaki menjadi lebih lembab oleh keringat. Bukan hanya itu, terlalu lama menggunakan high heels juga dapat menyebabkan penyakit yg lebih serius, yaitu urat betis yang tegang dan kencang, bahkan jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah. *serrreemmm :(

Dari segi kenyamanan dan keefektifan bekerja dengan menggunakan sandal juga lebih mensuport dibanding menggunakan sepatu/high heels. Dengan menggunakan sandal kita menjadi lebih bebas bergerak (fleksibel) daripada menggunakan sepatu high heels yang terasa kaku dan membuat gerak menjadi lebih berat. Nah, dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa sandal itu sangat diperlukan di kantor bukan hanya pada saat ke toilet atau mushalla saja. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah sandal seperti apa yang boleh dipakai di kantor? 

Pada projek Desain Produk (DP 5) yang lalu, saya mencoba mendesain sandal kantor untuk wanita. Konsep sandal ini adalah elegan dan minimalis juga profesional sesuai dengan karakter kantor dan para pekerja wanitanya. Keyword yang digunakan pada perancangan sandal kantor ini adalah "sopan". Sandal jepit yang selama ini banyak digunakan di kantor dinilai kurang sopan. Untuk memunculkan kesan sopan, maka pada perancangan sandal kantor ini menggabungkan esensi selop dan sandal jepit. Perkawinan keduanya sangat pas dan menghasilkan sandal kantor wanita yang diinginkan. Sopan dapat diwujudkan dengan adanya penutup jari kaki, namun karakter sandal jepit masih tetap ada, yaitu dengan mempertahankan slipper. Aksen dan warna juga disesuaikan dengan tempat penggunaan sandal ini, yaitu kantor. aksen berupa kancing dan penggunaan warna-warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, coklat dan biru juga maroon yang masih identik dengan corporate.

Projek DP5 ini, saya dapat nilai A lho! Alhamdulillah bangett..sesuatuuu, makasii banyak buat Pak Dosen juga Mama tercinta yang ngebantu pembuatan modelnya :D
Perlu diingat, sandal kantor wanita ini hanya digunakan pada saat-saat tidak dibutuhkan formalitas yaa..jangan digunakan pada saat meeting/presentasi, menghadap bos/klien dan bentuk penyalahgunaan lainnya.  :D 


Inilah sandal kantor wanita, "Ovi Sandal"  :) 

Tampak samping, atas dan perspektif

Sandal, Packaging dan Portofolio

Sandal dengan Varian Warna

Sandal & Alternatif Sketsa

Penyimpanan dalam Packaging


referensi : http://ngerumpi.com/baca/2009/09/14/sandal-di-kantor.html

Sabtu, 17 Maret 2012

Rattan Office Furniture

Kursi kantor berbahan dasar rotan adalah projek desain ke-4 pada program studi Desain Produk Industri di kampusku atau disebut juga Desain Produk 4. Tema rotan diambil sesuai dengan isu-isu yang sedang beredar. Yup, industri rotan tanah air memang sedang lesu, maka dari itu sang dosen mengangkat tema ini dan berinovasi dengan mengaplikasikannya pada furnitur kantor. Pasar ini memang belum  terjajah (kayak jaman perang aja :D ). 


Kursi yang saya desain adalah kursi untuk sekretaris. Bentuknya terinspirasi dari lekuk tubuh wanita. Kursi ini mengambil konsep elegan. Lubang pada bagian backrest menjadi daya tarik dari kursi ini. Oleh karena  itu kursi ini diberi nama 'HOLE".  HOLE chair ini telah ikut serta pada ajang internasional yaitu, pameran IFFINA 2011 di JIExpo Kemayoran. Selain itu juga pernah ikut serta pada pameran furnitur rotan dan kayu yang diselenggarakan oleh Departemen Perindustrian.